Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
1. Indonesia Raya sebelum 17 Agustus 1945
a. Lagu kebagsaan Indonesia Raya adalah ciptaan komponis muda Indonesia bernama
Wage Rudolf Supratman.
b. Almarhum Wage Rudolf Supratman adalah serang guru dan juga menjadi wartawan surat
kabar “Kaoela Moeda” dan pengarang buku. Sejak kecil. Supratman gemar sekali
bermain biola.
Wage Rudolf Supratman adalah putra seorang Sersan Instruktur Masenen Sastro Soehardjo.
Supratman dilahirkan di Jatinagara pada tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal dunia pada
malam Selasa tanggal 16 Agustus 1938 di Surabaya.
Semangat nasionalismenya telah mengisi seluruh jiwa Supratman pada waktu itu, semanat ini
berwujud kemauan menciptakan lagu kebangsaan. Akhirnya ia dapat menciptakan lagu
Indonesia Raya.
Lagu Indonesia Raya itu dipersembahkan oleh Supratman kepada masyarakat dalam Kongres
Pemuda Indonesia tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesieche Club, Jalan Keramat
Raya No. 106 Jakarta.
a. Sejak itu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu dibuka dan ditutup dengan
lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
b. Pada zaman penjajahan, lagu Indonesia Raya sering dilarang dan dihalang-halangi oleh
Pemerintah Belanda dan suatu ketika diizinkan lagi oleh pemerintah Jepang di Indonesia
untuk dinyanyikan kembali.
2. Lagu Indonesia Raya sesudah 17 Agustus 1945
a. Setelah proklamasi, lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan. Lagu
kebangsaan ini merupakan sublimasi pengorbanan perjuangan rakyat untuk mengusir
penjajah dan mempertahankan serta menegakkan kemerdekaan.
b. Dala UUDS RI 1950 pasal 3 ayat 2, lagu Indonesia Raya ditetapkan dengan resmi
sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
Peraturan Penggunaan Lagu Indonesia Raya
1. Lagu kebangsaan Indonesia Raya diatur dengan PP No. 44 tahun 1958 tentang lagu
Kemerdekaan Indonesia Raya meliputi:
a. Ketentuan umum
b. Penggunaan Lagu Kebangsaan
c. Penggunaan Lagu Kebangsaan bersama-sama dengan lagu kebangsaan asing
d. Penggunaan Lagu Kebangsaan asing sendiri
e. Tata tertib dalam penggunaan lagu kebangsaan
f. Pasal 1 Bab I PP No. 44 tahun 1958, berbunyi:
“…. Lagu Kebangsaan RI Raya selanjutnya disebut “Lagu Kebangsaan” ialah Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya.
2. Lagu kebangsaan tersebut dan kata-katanya ialah seperti tertera pada lampiran-lampiran PP
ini….”.
Pasal 4 Bab II PP No. 44 tahun 1958, berbumyi:
“…. (1) Lagu Kebangsaan diperdengarkan/dinyanyikan:
a. Untuk menghormati Kepala Negara/Wakil Kepala Negara
b. Pada waktu penaikan/penurunan bendera kebangsaan yang diadakan dalam upacara,
untuk menghormati bendera itu.
c. Untuk menghormati kepala negara asing.
Pasal 5 Bab II PP No. 44 tahun 1958, berbumyi:
“…. Dilarang:
Menggunakan Lagu Kebangsaan untuk reklame dalam bentuk apapun
Menggunakan bagian-bagian daripada lagu kebangsaan dalam gubahan yang tidak
sesuai dengan kedudukan Lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan”.
Pasal 9 Bab V PP No. 44 tahun 1958, berbumyi:
“…. Pada waktu lagu kebangsaan diperdengarkan/dinyanyikan pada kesempatan-kesempatan
dimaksud dalam peraturan ini maka orang yang hadir berdiri tegak di tempat masing-masing.
Mereka yang berpakaian seragam dari suatu organisasi memberi hormat dengan cara yang
telah ditetapkan untuk organisasinya. Mereka yang tidak berpakaian seragam memberi
hormat dengan meluruskan lengan ke bawah dan meletakan telapak tangan dengan jari rapat
pada paha, sedang penutup kepala harus dibuka, kecuali kopiah, ikat kepala, sorban, dan
kerudung atau topi. warna yang dipakai menurut agama atau adat kebiasaan …..”.
3. Setiap anggota GP berkewajiban untuk menghayati, melaksanakan dan mentaati PP No. 44
tahun 1958 tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Jumat, 14 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar